Selasa, 27 November 2012

Sastra Melayu Klasik

Mengidentifikasi Karaktristik dan struktur Unsur Intrinsik Sastra Melayu Klasik

Karya sastra Melayu Klasik atau karya sastra Indonesia lama/kuno adalah karya sastra yang berkembang pada zaman masyarakat tradisional yang hidup dan berkembang secara turun-temurun. Dalam periodisasi sastra Indonesia, karya sastra Melayu Klasik termasuk karya sastra yang dihasilkan oleh para sastrawan periode abad ke-18 hingga paruh pertama abad ke-19. Namun, sebenarnya, tidak ada ukuran pasti mengenai tahun lahir dan berkembangnya. Pada umumnya, karya-karya sastra Melayu Klasik disampaikan dari mulut ke mulut dengan bahasa lisan dalam bentuk “tembang” atau lagu.

Mengidentifikasi Karakteristik Karya Sastra Melayu Klasik

Jika kita perhatikan, karya sastra pada masing-masing periode atau angkatan mempunyai karakter yang berbeda-beda. Karakter tersebut dipengaruhi oleh banyak hal, antra lain adat istiadat, kepercayaan, keadaan masyarakat, pemerintahan, pendidikan, hukum/norma, kebudayaan, bahasa, dan pengaruh masyarakat lain. Secara ringkas, karakteristik karya sastra Melayu Klasik sebagai berikut:
1.      Bentuk: puisi terikat: Pantun, syair, mantra, bidal, seloka, gurindam
 Prosa: dongeng, tambo, hikayat, cerita panji, kaba, legenda
2.      Bahasa: arab Melayu, Melayu tradisional, daerah
3.      Tema: kaku, istanasentris, adat istiadat, mistis
4.      Dipengaruhi: Kehidupan tradisi, kesetiaan terhadap adat istiadat, kebudayaan daerah, sastra Hindu dan Islam
5.      Sifat masyarakat: statis, perubahan sangat lambat  
6.      Sifat kaya sastra: statis, baik bentuk maupun temanya
7.      Sifat isi: khayal atau fantasi
8.      Pengarang: anonym, tak dikenal
9.      Penyajian: lisan dan tertulis, tetapi sebagian besar secara lisan
10.  Gaya: menggunakan bahasa klise
11.  Isi/amanat/pesan: pendidikan, pelipur lara, kepahlawannan, mite, legenda
12.  Tokoh: manusia, tumbuhan, binatang

Mengidentifikasi Unsur Intrinsik Kaya Sastra Melayu Klasik
Setiap karya sastra dibangun oleh dua unsur utama, yaitu unsure intrinsic dan unsure ekstrinsik. Unsur intrinsic adalah unsure yang membangun karya sastra dari dalam. Unsur ekstrinsik merupakan unsur yang membangun karya sastra dari luar.
Unsur intrinsic prosa adalah sebagi berikut:
1.      Tema: Masalah yang dibahas
2.      Amanant: pesan moral yang ingin disampaikan penulis
3.      Alur: rangkaian peristiwa yang membentuk jalan cerita.
Berdasarkan waktu, alur dapat dibagi menjadi:
a.       Alur maju: kejadian sekarang ke masa depan
b.      Alur mundur: kejadian dulu ke masa sekarang
c.       Alur campuran: gabungan alur maju dan mundur
4.      Latar: latar tempat, suasana, waktu terjadinya peristiwa
5.      Sudut pandang: cara penulis untuk menyampaikan cerita dengan menggunakan sudut pandang orang pertama atau ketiga.
6.      Penokohan: penetapan TU dan TT serta penampilan wataknya.
7.      Gaya bahasa: pilihan kata dan struktur kalimat yang digunakan pengarang

2 komentar: