Senin, 26 November 2012

Cerpen Anak

Buku Harian Ibu 


Karya:  Soekanto SA 

Kami waktu itu baru pulang dari rumah sakit di jakarta. Menengok bibi yang barus saja bersalin. Menengok bibi yang baru saja bersalin.
     Hatiku senang juga melihat bibi akhirnya mempunyai bayi yang cantik. 
     Tak habis-habisnya aku membicarakan bayi bibi itu dengan ibu. Sampai akhirnya ibu berkata, "Kau tidak ingin tahu, bagaimana masa bayimu dulu?" 
      Aku tertegun. "Ya ingin sekali Bu, tetapi mengapa tidak ada potret-potretku waktu bayi Bu...." Ibu mengelus rambutku. Aku menyesal telah menanyakan hal itu. Karena aku tahu pada masa permulaan perkawinan, ibu dan ayah hidup sangat sederhana. Tak ada tersisa gaji bapak untuk memotretku. 
      Ibu tersenyum kepadaku.
      "Tak usah berkecil hati, karena tak ada potret, karena aku punya buku harian yang kutulis khusus untukmu." 
      Ibu membuka lemari. Mengeluarkan kotak kayu. Kotak itupun dibuka dan dari dalamnya ke luar buku tulis yang tebal. Masih baik sampulnya.
      "Ini.....," kata ibu sambil membalik-balik buku itu. 
      "Mulai kutulis ketika kau sudah berumur 9 bulan..." 
      "Coba baca Bu...." 
      Ibu lebih mudah membaca tulisannya sendiri. "Hari ini hari Pentakosta ke II. Hari besar. Ayahmu ada di rumah. Karena itu kau tak perlu merangkak-rangkak sendiri di lantaik, bila aku harus memasak, mencuci piring dan mengisi tempayan dan aku sempat menulis buku harian ini. Aku ingin mencatat apa yang terjadi denganmu selama 9 bulan ini. Kau pernah sakit agak keras sehingga harus disuntik 4 kali. Kau pernah jatuh dari tempat tidur 4 kali. Kau pernah menempuh jarak 1.000 kilometer naik kereta api dalam usiamu 3 bulan. Rambutmu tidak banyak tapi lembut... apabila rajin memberi tiap-tiap helai dengan lidah buaya kelas sebagai gadis rambutmu pasti ikal, panjang dan hitam." Ibu tersenyum senang melihat rambutku kini seperti yang diharapkannya. Akupun berterima kasih atas usaha ibu. 
      "Kulanjutkan membaca, ya.... Kau pernah merayakan upacara turun tanah pada usiamu 7 bulan. Nenek yang punya hajat. Lucu sekali, di antara barang-barang yang ditaruh di hadapanmu ketika itu cermin, dan sisirlah yang kau pilih...." 
      Aku memeluk ibu karena lagi-lagi ibu tersenyum kepadaku.
      "Apa salahnya pesolek... bukan Bu?" 
      Ibu mengangguk kemudian melanjutkan membaca. "Memang anakku, waktu ibu mengandung kamu, ibu rajin sekali bersolek.'
      "Nah ibu yang salah.." Aku berjingkrak. 
      "Ayahmu selalu kesal karena itu. Tetapi kukira kau tidak hanya pesolek. Kau rajin juga, kemauanmu keras karena kalu terlambat mimik kau selalu menangis hingga susu datang kepadamu. Kau berjiwa seni. Kau tampak tercenung jika radio tetangga menggemakan lagu-lagu klasik. Kau selalu melambai-lambai ke bulan bila malam terang bulan dan kau diajak ayahmu ke luar. Kau senang sekali melihat kerbau-kerbau yang memagut rumput, dan melihat burung-burung yang hinggap di punggung kerbau."
      Senang sekali aku membaca dan mendengar catatan-catatan ibu.   

1 komentar:

  1. Casino.com - Mapyro
    Find Casino.com locations, 시흥 출장마사지 rates, 김천 출장마사지 amenities: 안양 출장안마 expert Casino.com research, only at Hotel and Travel Index. Realtime driving directions 양산 출장마사지 to Casino.com, 대전광역 출장마사지

    BalasHapus